Rabu, 23 Oktober 2013

Opini : Cover Seronok-Menggoda-Iman

pic from here
Berdasarkan gambar diatas, postingan ini menunjukkan jika postingan ini tidak diperuntukkan bagi kamu yang berumur dibawah 18 tahun. Silahkan kembali ke awal jika usiamu tak mencukupi.

Siapa pun yang rajin menyambangi rumah maya saya ini pasti paham jika genre favorit saya adalah Romance.  Hari ini saya ingin sedikit membahas tentang genre favorit saya tersebut. Bukan, bukan tentang subgenre dari genre Romance, melainkan tentang cover alias sampul yang menghiasi buku romance.

Perkenalan saya dengan buku-buku romance ialah buku-buku dari penerbit Harlequin. Iya, Harlequin itu adalah penerbit dan BUKAN genre. Kebetulan saja mereka memilih genre romance sebagai “jenis” terbitan mereka. Toh tidak bisa dipungkiri buku-buku dengan kisah cinta itu awet sepanjang jaman. Setiap jaman pasti punya kisah kasih tersendiri. Contohnya saja siapa yang tak mengenal kisah Romeo – Juliet atau Siti Nurbaya – Samsul Bahri atau Cinta – Rangga :p

Rabu, 09 Oktober 2013

Wishful Wednesday #31

Haiiii... 

Adakah teman-teman pembaca yang menyadari jika beberapa Wishful Wednesday kemarin saya tak masuk dalam Mr. Linky? Yup... saya tak memasukkannya karena sejak beberapa minggu yang lalu saya berubah haluan menjadi petualang sejati yang rajin menyebrang dari pulau-pulau di Maluku Utara. Maklum urusan kerjaan. Ihiikk. Sehingga segala macam postingan WW tak sempat saya masukkan dalam Mr. Linky.

Selain itu juga karena angin kencang yang sedang melanda Halmahera sekitarnya tak hanya membuat speed boat yang selalu saya tumpangi sering oleng dihempas ombak tapi juga membawa sinyal ikut hilang. Iya. Bagaimana bisa ngenet kalau sinyal saja hilang. Dan, sinyal baru lancar djaya ditengah lautan. Tepat ketika saya lebih memikirkan keselamatan diri daripada sinyal ._.

Ya sudah kita tinggalkan saya curhatan gak mutu saya. Sekarang kita beralih ke buku impian saya minggu ini \(^_^)/

Judul : Marriageable

Penulis : Riri Sardjono

Penerbit : Gagas Media, cetak ulang sampul baru pada 2013.

Tebal : 368 halaman (paperback)

Sinopsis :

Namaku Flory. Usia mendekati tiga puluh dua. Status? Tentu saja single! Karena itu Mamz memutuskan mencarikan Datuk Maringgi abad modern untukku.

"Kenapa, sih, gue jadi nggak normal cuma gara-gara gue belom kawin?!"

"Karena elo punya kantong rahim, Darling,” jawab Dina kalem. “Kantong rahim sama kayak susu Ultra. Mereka punya expired date."

"Yeah," sahutku sinis. "Sementara sperma kayak wine. Masih berlaku untuk jangka waktu yang lama."

Mamz pikir aku belum menikah karena nasibku yang buruk. Dan kalau beliau tidak segera bertindak, maka nasibku akan semakin memburuk. Tapi Mamz lupa bertanya apa alasanku hingga belum tergerak untuk melangkah ke arah sana.

Alasanku simple. Karena Mamz dan Papz bukan pasangan Huxtable. Mungkin jauh di dalam hatinya, mereka menyesali keputusannya untuk menikah. Atau paling tidak, menyesali pilihannya. Seperti Dina, sahabatku.

"Kenapa sih elo bisa kawin sama laki?!"

Dina tergelak mendengarnya. "Hormon, Darling! Kadang-kadang kerja hormon kayak telegram. Salah ketik waktu ngirim sinyal ke otak. Mestinya horny, dia ngetik cinta!"

See??

"Oh my God!" desah Kika ngeri. "Pernikahan adalah waktu yang terlalu lama untuk cinta!"

Yup!

That’s my reason, Darling!

Sinopsisnya aja udah sukses bikin ngakak. Yah, minimal senyum-senyum sendiri lah. Ceritanya juga akrab dengan kehidupan sehari-hari. Cewek yang dibatas umur tertentu yang didoktrin oleh masyarakat masuk dalam kategori perawan tua dan harus menikah (atau dinikahkan?) secepatnya.  Dari banyak review yang saya baca, buku ini juga mendapat sambutan yang positif. Salahsatu buktinya ya apalagi kalau bukan dari cetak ulangnya. Padahal bukunya terbit pertama kali ditahun 2006.

Dan.... karena minggu ini WWnya spesial dimana little dino Books To Share berulang tahun yeay.... \(^_^)/ Selamat ulang tahun buat Yofel, si little dino. Ada lebih banyak doa spesial buatmu di hari spesialmu. Jadi, mbak Astrid memutuskan untuk mengadakan giveaway. Seperti biasa, saya tak minta banyak-banyak. Cukup satu saja. Entar kalau menang baru minta tambah #plak. Untuk memudahkan mbak Astrid mendapatkan buku ini seandainya saya menang nanti, ini deh saya kasih link bookstore onlinenya. Di bukukita.com bisa didapatkan disini dan di inibuku.com bisa didapatkan disini.

Ikutan Wishful Wednesday yuk? Gini caranya :
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky. 
  3. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)
  4. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!



Rabu, 02 Oktober 2013

Wishful Wednesday #30

Postingan pertama di bulan Oktober sekaligus postingan terakhir saya di Halmahera.  Kalau kamu perhatian, kamu akan mendapati hampir disetiap postingan review saya ada tempat dan tanggal pembuatan reviewnya. Urusan postingnya baru kapan-kapan. Seperti yang saya bilang minggu lalu, saya akan pulang. Dan.. tidak sampai 3 hari lagi saya akan meninggalkan pulau yang saya juluki pulau seribu senyum ini. Pulau rempah yang sarat cerita sejarah.

Dan... setelah mengubek-ngubek rak wishlist di Goodreads maka pilihan saya jatuh pada....

Judul : Memang Jodoh

Penulis : Marah Rusli

Penerbit : Qanita, Mei 2013

Tebal : 536 halaman (paperback)

Sinopsis
Novel Terakhir dari Penulis Sitti Nurbaya, Marah Rusli.

Hamli tak pernah mengira, keputusannya untuk menerima beasiswa pemerintah Belanda demi melanjutkan sekolah ditentang oleh orangtuanya. Orangtua yang justru dia harapkan akan mendukung sepenuh hati. Namun, adat Minang yang mengikat erat ternyata membelenggu cita-citanya.

Hamli pun kemudian memutuskan untuk melanggar adat, merantau demi ilmu. Dan ketika dalam perantauan dia bertemu dengan mojang Priangan yang menawan hatinya, pilihan getir terpaksa harus diambil. Hamli rela "dibuang" oleh adat dan orangtua demi cintanya.

Kisah semiautobiografi Marah Rusli ini adalah salah satu karya klasik yang hilang dari ranah sastra Indonesia. Siapa mengira bahwa sang sastrawan besar, Marah Rusli, menyimpan kisah cinta yang sedemikian menyentuh dan abadi? Melalui Memang Jodoh, Marah Rusli sekali lagi mempersembahkan sebuah warisan berharga bagi dunia sastra Indonesia.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...