Kamis, 13 Maret 2014

Kok, Putusin Gue? by Ninit Yunita

Penulis : Ninit Yunita
Penerbit : Gagas Media
Terbit : cetak ulang sampul baru Desember 2013 (pertama kali terbit pada 2004)
Tebal : 234 halaman
Genre : Contemporary Romance
Format : paperback
ISBN : 978-979-780-683-5

Periode Baca : 20/02/2014 - 20/02/2014

Blurb
Rasanya dikhianati oleh pacar tercinta itu sakit banget! Dunia seakan mau berakhir. Setidaknya, itu yang dirasakan Amaya. Akibat sakit yang menguasai hati, membuatnya melakukan pembalasan dengan berbagai cara. Namun, setelah melakukan “serangan-serangan” kepada sang mantan, tidak membuat lukanya sembuh. Malah, kebencian semakin menguasainya.

Dendam dan kebencian adalah dua hal yang pelan-pelan membuat hidup Amaya hampa. Namun, kebahagiaan akan terasa nyata seandainya ia bisa mengikhlaskan semuanya dan memulai hidup baru; melupakan kenangan pahit, dan bersiap membuka hati untuk cinta yang lain.
 
Review
Mungkin karena saat ini, ketika sudah bekerja, ketika membaca buku ini saya merasa agak seperti "duh ini cewek, kayak gak ada aja cowok lain di dunia ini." Meski sebenarnya apa yang dilakukan Amaya itu beralasan ya. Namanya juga dia sudah menganggap hubungannya dengan Hari itu serius. Wajar kalau dia berpikiran di kencan makan malam peringatan satu tahun hubungan mereka, Hari akan mengajaknya menemui orangtua Hari untuk diperkenalkan sebagai "cewek yang ingin Hari nikahi".

Mungkin kalau saya membaca buku ini ketika masih kuliah dan masih ingin senang-senang, mungkin saya bakal mendukung semua pembalasan dendam yang dilakukan Amaya, ikut memaki-maki Hari, dan pastinya ikut merasakan sakit hati Amaya.

Siapa sih Amaya dan Hari itu? Amaya itu cewek tangguh yang jago taekwondo, cantik walau nggak suka pake make up, dan pinter. Ia sedang sibuk melakukan balas dendam karena diputuskan oleh Hari, pacarnya. Hari merasa harga dirinya sebagai seorang cowok terancam karena Amaya begitu dominan. Contoh kecilnya, Amaya tamat kuliah lebih cepat dari Hari yang angkatannya 2 tahun diatas Amaya. Apalagi ia jago taekwondo.

Nah, Hari itu tipikal playboy kelas teri yang selingkuh dibelakang Amaya. Tapi dia bercerita pada teman-teman dekatnya kalau ia diputuskan Amaya karena Amaya selingkuh dengan cowok lain. Yah... mentalnya sebagai cowok kalau menurut saya itu "CEMEN".

Meski dari judul "Kok, Putusin Gue?" itu terkesan galau ala ABG, menye-menye, tapi ketika membaca bukunya justru yang terasa adalah segar, kocak, dan memancing tawa. Apalagi pembalasan dendam yang dilakukan Amaya itu dengan elegan dan gak brutal. Sesuai apa kata "Sun Tzu" dalam buku "The Art Of War". Side story yang menceritakan hubungan Rini, sahabat Amaya, juga gak kalah kocaknya. Yang paling saya ingat sih, bisa-bisanya Rini bercerita panjang tentang kekagumannya pada Reza Rahardian ,cowok yang ditemuinya di kereta api jurusan Bandung - Jakarta dan si cowok itu bukanlah Reza Rahardian bahkan tidak ada mirip-miripnya dengan Reza Rahardian.

Plot ceritanya berlaur maju. Mundur pada bagian-bagian tertentu. Dengan sudut pandang orang ketiga dari sisi Amaya. Seandainya buku ini tak hanya mengambil sudut pandang orang ketiga dari sisi Amaya, pasti lebih seru dan heboh. Maunya ada sedikit cerita dari sisi Hari. Bayangkan saja, bagaimana kehebohan Hari ketika mendapat pesanan pizza seharga Rp.500.000,00. Yang mengganggu adalah kehadiran sosok Eko yang terkesan asal nyempil saja. Dan sepanjang pengetahuan saya, sepertinya tidak ada calon dokter spesialis yang seaneh Eko, dan kerjanya memaparkan fakta-fakta ilmu pengetahuan pada orang lain. Malah biasanya mereka tidak akan membahas hal-hal yang berhubungan dengan kedokteran karena bertemu dan mengobrol dengan orang-orang non medis sangat disyukuri oleh mereka. 

Ide utamanya sudah cukup jelas. Dari judulnya saja sudah ketahuan. Tentang cinta, perselingkuhan, dan patah hati. Sayang bagi saya endingnya agak kurang nendang. Bukan pada cerita Amaya dan balas dendamnya tapi pada kemunculan Eko yang terpaksa banget. Mengapa tidak dibuat saja ending kalau Amaya bertemu cowok di kantornya yang jauh lebih perfect dari Hari tapi tidak seaneh Eko.

Buku ini menjadi buku yang Read Addicted Book Club bahas dibulan Februari kemarin. Lucunya pembahasan kami lebih berfokus pada masalah balas dendam yang dilakukan Amaya. Mungkin karena hal itu menjadi cerita utama di buku ini dan balas dendam itu sendiri sebenarnya tidak ada keuntungannya. Kalau kata Lilis sih :
"Dendam dan pembalasan dendam untuk mantan itu tidak ada untungnya, merugikan diri sendiri, dan jatuh cinta itu adalah sesuatu yang sederhana dan tidak butuh banyak alasan untuk jatuh cinta. Dan lagi pula, laki-laki tak cuma satu didunia ini. Putus itu adalah cara Tuhan menunjukkan kalau dia yang kita cintai tidak tepat untuk kita."
 
Kesimpulan kami untuk buku “Kok, Putusin Gue?” secara keseluruhan itu menarik, segar  dan unik dengan tips-tips mengatasi patah hatinya yang yahud dan pasti berguna buat mereka yang sedang patah hati. Apalagi buku ini juga bersih dari adegan-adegan hubungan intim diluar iktana pernikahan yang belakangan ini lazim bertebaran di buku-buku karya penulis lokal. Yang tentunya kurang tepat dengan budaya ketimuran yang kita anut.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Terima kasih banget buat Gagas Media dan Bukune atas kesempatan mengulas buku ini di arisan buku Read Addicted Book Club.

kami saat membaca buku ini..



 
 

2 komentar:

  1. Saya tadi baca, tapi baru sampai bagian kedua. Dan, saya terkagum-kagum dengan tokoh Hari. Tapi ternyata, kelanjutan kisahnya seperti ini??

    BalasHapus
  2. Saya punya yang keluaran tahun 2004. cover warna merah. permberian teman. tapi sekarang sudah hilang. entah siapa yang minjem gak dikembalikan. salah satu novel kesukaan ku... :(

    BalasHapus

Kamu datang. Kamu baca. Kamu komentar. Iya kan? :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...