Tampilkan postingan dengan label Fantasy. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fantasy. Tampilkan semua postingan

Rabu, 31 Juli 2013

Harry Potter And The Deadly Hallows by J.K. Rowling

Judul : Harry Potter and The Deadly Hallows
Sub Judul : Harry Potter dan Relikui Kematian
Serial : Harry Potter #7
Penulis : J.K. Rowling
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Januari 2008
Tebal : 1008 halaman
Genre : Children Literature, Fantasy
ISBN : 9789792233483


Review

Seri penutup dari serangkaian cerita si penyihir cilik yang kini telah beranjak dewasa di sekolah sihir Hogwarts.

Harry memutuskan unutk meninggalkan tahun terakhirnya di Hogwarts dengan alasan ingin mencari horcrux yang diwasiatkan Dumbledore sebelum meninggal. Setelah sempat berselisih paham dengan dua sahabatnya, menghadiri pernikahan Bill dan Fleur, serta merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh belas, Harry berangkat mencari horcrux bersama Ron dan Hermione.

Sabtu, 15 Juni 2013

Harry Potter And The Prisoner Of Azkaban by J.K. Rowling

Judul : Harry Potter and the Prisoner of Azkaban
Sub Judul : Harry Potter dan Tawanan Azkaban
Serial : Harry Potter #3
Penulis : J.K. Rowling
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Maret 2011
Tebal : 544 halaman
Genre : Fantasy, Children's Literature
ISBN : 9789796558537

Tahun ke 3 Harry di Hogwarts

Dan disinilah terungkap rahasia besar tentang satu-satunya tawanan sukses melarikan diri dari penjara paling ditakuti dengan pengamanan super maksimal oleh para Dementor. Sirius Black.

Jumat, 31 Mei 2013

Harry Potter And The Order Of The Phoenix by J.K. Rowling

Judul : Harry Potter and the Order of Phoenix
Sub Judul : Harry Potter dan Orde Phoenix
Serial : Harry Potter #5
Penulis : Gramedia Pustaka Utama, Januari 2004
Tebal : 1200 halaman
Genre : Young Adult, Fantasy
ISBN : 9789792206524

Well.... review kali ini saya tak bercerita tentang bukunya karena pasti semua sudah mengetahui bagaimana jalan ceritanya. Jika tidak dari buku dengan tebal 1200 halaman dalam terjemahan bahasa Indonesia pasti dari filmnya. Kali ini saya akan bercerita tentang apa yang saya rasakan setelah membaca ulang buku ini.

Sebenarnya saya lebih hafal cerita versi film dibandingkan versi bukunya karena sudah tak terhitung berapa banyak saya menontonnya. Sehingga saat membaca bukunya saya berulang kali membolak-balik halaman untuk mencari adegan yang saya ingat di film tapi tidak saya temui dibuku. Contoh singkatnya, difilm Mr. Weasley merayakan Natal di rumah keluarga Black namun dibuku Mr. Weasley merayakannya di Rumah Sakit St. Mungo.

Selasa, 21 Mei 2013

Harry Potter And The Chamber Of Secret by J.K. Rowling

Judul : Harry Potter and The Chamber of Secret
Sub Judul : Harry Potter dan Kamar Rahasia
Serial : Harry Potter #2
Penulis : J.K. Rowling
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, November 2000
Tebal : 432 halaman
Genre : Young Adult, Fantasy
ISBN : 9789796558520

Tahun kedua Harry tiba. Tapi sebelumnya dia harus melewatkan libur musim panas dengan keluarga Dursley yang makin menyebalkan. Mereka mengunci segala perkamen dan buku Harry bahkan tidak mau berada satu ruangan dengannya. Itu sebabnya mereka tidak tahu jika Harry punya seorang tamu di kamarnya. Seorang peri rumah yang rajin melarangnya untuk kembali ke Hogwarts. Panggil dia Dobby, si peri rumah.

Niat Dobby baik. Ia ingin menolong Harry. Tapi sayang, pertolongannya malah berujung menjadi bencana bagi Harry. Keluarga Dursley semakinmempersempit ruang gerak Harry. Kini ia menjadi tawanan di kamarnya sendiri. Beruntung Ron, sahabat setia tahu kondisi Harry. Berbekal bantuan dari Fred dan George ia sukses membawa kabur Harry dari rumah pamannya lantas menghabiskan sisa libur musim panasnya di rumah keluarga Weasley.

Sudah pasti liburan di rumah keluarga Weasley sejuta kali lebih baik dari pada keluarga Dursley. Tidak ada yang melarangnya melakukan apa pun. Tidak ada yang ketakutan bila ia berada di ruang yang sama dengan anggota keluarga yang lain. Tidak ada yang menyuruhnya untuk tampil rapi dengan rambut yang juga harus disisir rapi. Dan... bisa bermain sapu terbang sepuasnya.

Selasa, 29 Januari 2013

Harry Potter and the Sorcerer's Stone by J.K. Rowling

Saya termasuk orang yang telat mengenal si penyihir cilik ini. Saya baru kenal sosoknya pada tahun 2001. Itu juga karena seorang teman ngotot memaksa saya untuk nonton film Harry Potter and the Sorcerer's Stone. Saya ingat saya itu saya  masih setia (sampai sekarang) pada genre romance dan berpikir jika cerita tentang penyihir ini pastilah super membosankan. Teman yang lain yang tahu saya berhasil dipaksa dibujuk untuk menonton film tersebut akhirnya meminjamkan buku ini pada saya agar saya tahu bagaimana jalan cerita filmnya. Demikianlah saya pun hanyut dalam keajaiban dunia sihir Harry Potter.

Dan Harry Potter masih mampu menyihir saya dua belas tahun kemudian. Di tahun 2013 ini. Tidak peduli berapa kali buku pertama ini dibaca ulang selalu ada perasaan excited dan tidak sabar untuk segera menyelesaikan buku ini hingga serial terakhir. Seperti yang pernah saya ungkapkan dalam status facebook saya.


Semua juga pada tahu cerita Harry Potter and the Sorcerer's Stone kecuali orang-orang yang memang sama sekali tak berminat pada buku dan film. Etapi, ayah saya tahu kok siapa itu Harry Potter. Walaupun yang beliau tahu hanya sebatas Harry Potter itu penyihir. Bahkan di Wikipedia sudah dibeberkan sinopsis lengkap buku dan filmnya. Jadi saya akan bercerita tentang apa yang masih menyihir saya di dunia si penyihir cilik itu.

Saya masih juga terpesona pada benda-benda yang hanya dapat ditemui di dunia sihir. Seperti Topi Seleksi, Cermin Tarsah, Tongkat Sihir bahkan hingga ke Kacang Segala-Rasa Bertie Bott dan Coklat Kodok. Dan saya masih bertanya-tanya gambaran seperti apa yang bakal saya temui jika saya berhadapan langsung dengan Cermin Tarsah.

Saya masih terpesona pada pelajaran-pelajaran yang diajarkan di Sekolah Sihir Hogwarts. Dan Hogwarts itu sendiri. Pada Aula Besar. Pada asrama-asrama Griffindor, Ravenclaw, Hufflepuff dan Slyterin. Pada lukisan-lukisan yang tak henti-hentinya bergerak. Dan tentunya pada sosok yang namanya tak boleh disebut itu.

sumber gambar dari sini
Trio sekawan Harry, Ron dan Hermione pun masih bisa membuat saya kagum. Bagaimana sebuah persahabatan bisa terjalin erat hingga bertahun-tahun kemudian karena sebuah aksi penyelamatan diri melawan troll. Juga pada si kembar Fred - George Weasley. Membayangkan bagaimana riuhnya kehidupan keluarga Weasley karena kehadiran duo tengil tak terpisahkan itu.

Sosok dibalik hadirnya dunia sihir itu juga makin membuat saya kagum. Bagaimana briliannya J.K. Rowling menuliskan sebuah kisah anak-anak yang mampu dinikmati oleh segala usia, penuh dengan nilai-nilai kehidupan yang bukannya tertulis dengan jelas disana namun dapat dirasa disetiap lembar ceritanya. Pelajaran tentang persahabatan baik diantara manusia maupun dengan hewan (siapa yang tak mengakui jika Harry begitu sayang pada Hedwig, burung hantunya?). Pelajaran tentang keberanian dan rasa yakin terhadap diri sendiri seperti yang diajarkan Neville Longbottom. Pelajaran ketika hidup terasa begitu berat dan tak ada satu pun yang bisa menolong namun waktu akan menunjukkan jika segala sesuatunya akan baik-baiknya pada akhirnya nanti.

"Kau harus berani menghadapinya, Neville! Dia terbiasa berbuat semena-mena terhadap orang lain, tetapi itu bukan alasan bagi kita untuk menyerah dan tidak menyulitkannya." (Ron Weasley)

Judul : Harry Potter and the Sorcerer's Stone 
Judul Saduran : Harry Potter dan Batu Bertuah
Penulis : J.K. Rowling
Serial : Harry Potter #1
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, September 2000
Tebal : 384 halaman
Kategori : Children's Literature
ISBN : 9789796558513





LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...