Minggu, 23 November 2014

The Hunger Games - Mockingjay Part 1 (Review Film)

Judul : The Hunger Games : Mockingjay Part 1
Pemain : Jennifer Lawrence, Josh Hutcherson, Liam Hemsworth, Philip Seymour Hoffman, Donald Sutherland, Julianne Moore
Durasi Film : 123 menit 
Sutradara : Francis Lawrence
Produser : Nina Jacobson
Penulis Naskah : Danny Strong

PERHATIAN : Postingan ini sepertinya panjang banget

Review

Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) tidak pernah menyangka keberaniannya menggantikan sang adik Primrose Everdeen (Willow Shields) untuk mengikuti ajang tahunan The Hunger Games yang diadakan di Capitol, ibukota Panem membawa serangkaian cerita lain dalam hidupnya. Ia juga tidak menyangka perbuatannya yang berencana memakan berry beracun Nightlock bersama Peeta Mellark (Josh Hutcherson) di arena permainan The Hunger Games dan memanah arena pertandingan Quater Quell dianggap sebagai tindakan pemberontakan terhadap presiden yang sedang berkuasa, Presiden Snow (Donald Shuterland). Tindakan pemberontakannya itu juga membangkitkan semangat untuk ikut berjuang oleh para warga di distrik-distrik lainnya. Yang tentu saja dibalas dengan tindakan pembumihangusan Distrik 12 secara total kecuali Desa Pemenang yang tetap utuh.

Menurut penuturan Gale (Liam Hemsworth) ketika ia, Katniss dan beberapa orang lainnya mengunjungi sisa-sisa Distrik 12, dari 100.000 orang yang tinggal di Distrik 12 hanya tersisa 915 orang yang kini ikut mengungsi ke Distrik 13 yang selama ini diyakini telah hancur total namun ternyata mereka melakukan gerakan bawah tanah yang dipimpin oleh Presiden Coin (Julianne Moore). Kini Distrik 13 telah siap untuk bangkit dan balas memberontak kepada Capitol yang telah membungkam mereka. Untuk melakukan hal tersebut mereka butuh dukungan dari distrik-distrik lain. Dan mereka butuh sosok yang bisa membangkitkan semangat juang para warga, Katniss Everdeen.


Katniss tidak serta-merta memenuhi permintaan Presiden Coin untuk menjadi sosok Mockingjay. Ia masih belum pulih dari rasa kehilangan Peeta yang ditawan Capitol ketika Quarter Quell berakhir. Tak hanya Peeta, Annie istri Finnick (Sam Claffin) dan Johanna (Jena Malone) pun ditahan. Dan Peeta pun kini menjadi juru bicara Capitol, meminta Katniss menyerah dan menghentikan perang saudara yang dipastikan akan berkecamuk. Semua warga Distrik 13 mengutuk keras perkataan Peeta. Berbekal kebencian warga Distrik 13 terhadap Peeta, Katniss mengajukan persyaratan kepada Presiden Coin kalau mereka tetap dirinya menjadi sosok Mockingjay. Persyaratannya adalah mereka harus membebaskan Peeta, Annie dan Johanna serta mereka harus diberi kekebalan hukum khususnya bagi Peeta atas apa pun perbuatan atau perkataannya yang memicu kemarahan warga Distrik 13. 

Presiden Coin dengan sedikit dorongan dari Plutarch Heavensbee (Philip Seymour Hoffman) menyetujui permintaan Katniss. Dan dikirimlah enam orang sukarelawan yang bersedia datang ke Capitol dan membebaskan Peeta, Annie dan Johanna. dari keenam orang sukarelawan itu yang pertama kali mengajukan diri tentu saja Gale. Gale mengerti kalau kehadiran Peeta meski hanya lewat layar kaca telah membuat Katniss tenang dan fokus pada tujuan mereka. 

Sementara itu Katniss dan beberapa orang lainnya yang dipimpin oleh Cressida (Natalie Dormer) membuat video propaganda yang akan disebarkan ke distrik-distrik lain lewat kemampuan jenius Beetee (Jeffrey Wright). Awalnya video itu dibuat di studio agar keamanan Katniss terjamin. Namun hasil rekaman itu sangat tak memuaskan. Maka datanglah mereka ke Distrik 8 dan Katniss menyaksikan sendiri para warga yang terluka parah namun Capitol malah menyerang rumah sakit setempat dengan bom pesawat udara. Saat itulah Katniss langsung menyatakan perang dengan Presiden Snow dengan kalimat yang sangat membakar semangat :

"If we burn, you burn with us!!!"

My Thought 

Saya beruntung bisa menyaksikan film ini di hari kedua penayangannya (Jum'at 21/11/2014. Kebetulan bioskop yang saya dan teman pilih adalah bioskop yang termasuk bioskop yang nggak-banget dan biasa-biasa saja di kota Medan. Sehingga penonton yang ikut nonton kemarin tidak begitu banyak, hanya sekitar 30-an orang padahal bioskopnya termasuk bioskop 21. Dengan kosongnya teater membuat saya bisa leluasa memilih tempat duduk yang nyaman dan menonton dengan penuh penghayatan.

Natalie Dormer aka. Cressida
Iya. Saya betul-betul menghayati film ini. Saya tercekat haru ketika Katniss mendatangi warga yang terluka di Distrik 8 dan ketika Katniss dengan mata berkaca-kaca melihat Peeta di di layar kaca sadar kalau Peeta dibawah penyiksaan Capitol. Saya merinding ketika lagu "The Hanging Tree" yang dinyanyikan Katniss (yang beneran dinyanyikan oleh Jennifer Lawrence) malah menjadi lagu pembangkit semangat para warga di distrik lain. Saya ikut bersemangat ketika Katniss mengumumkan perang dengan Presiden Snow.

Saya ikut mengangkat salam tiga jari yang diberikan warga Distrik 8 sebagai penghormatan ke pada Katniss ketika ia datang melihat mereka. Ternyata salam 3 jari kini sudah digunakan sebagai simbol pemberontakan di dunia nyata, di Thailand bila berdemontrasi sambil mengacungkan salam 3 jari bisa ditangkap oleh pihak berwenang. Dan saya ikut merasakan kegalauan Gale karena hanya dianggap teman oleh Katniss. Spesial efeknya keren, kostum dan tata riasnya juga mantep. Kostum dan tata rias favorit saya adalah sosok Cressida yang diperankan oleh Natalie Dormer. Rambut yang panjang dicukur habis dibagian kepala sebelah kanan dan lantas dihiasi dengan tato berbentuk sulur tanaman.

Berbeda dari The Hunger Games dan The Hunger Games : Catching Fire, Mockingjay Part 1 ini tidak terlalu membuat deg-degan karena aksi-aksi keren di dalamnya. Film ini lebih memancing emosi dan bikin nyesek. Di film 1 dan ke 2 emosi Katniss tak begitu tergali maka di film ini karakter Katniss lebih menunjukkan sosoknya sebagai seorang cewek berumur 18 tahun, yang karena tindakannya menyelamatkan keluarga malah memicu sebuah pemberontakan secara besar-besaran dan sekarang kehilangan kabar orang yang sangat disayanginya. 


Mengikuti kebiasaan sejak Harry Potter and The Deadly Hallows yang filmnya dibagi menjadi 2 bagian, maka Mockingjay pun dibagi 2 bagian. Untuk buku setipis Mockingjay (terjemahannya hanya 432 halaman) yang kemudian disadur menjadi film dalam 2 bagian hal ini amat sangat disayangkan. Hasilnya adalah Mockingjay Part 1 ini hanya mengambil sedikit cerita dan lebih bermain di area emosi/perasaan karakter tokoh-tokohnya untuk memperpanjang masa durasi dan cerita pun terpotong secara tanggung. Keuntungannya ya emosi para tokoh lebih tergali. Malangnya, part 2 Mockingjay baru akan ditayangkan setahun dari penayangan part 1 yaitu pada 20 November 2015. 


Oh ya.. sewaktu di bioskop saya mendengar beberapa penonton yang ngedumel kenapa Katniss gak jadian aja dengan Gale mumpung Peeta gak ada, apalagi waktu adegan ciumannya juga nggak banget (sebentar doang) banyak yang kecewa. Uumm.. sepertinya banyak penonton yang mengharapkan kisah cinta di trilogi The Hunger Games ini layaknya cerita Twilight Saga. 

Tapi sih saya suka pada Mockingjay Part 1 ini karena sebagai fans Gale garis keras #tsaahh porsi Gale jauh lebih banyak di film ini. Sesuai sih dengan bukunya yang lebih mengeksplorasi karakter Gale dibuku terakhir. Dan sebagai lanjutan dari kedua film pendahulunya yang lumayan menegangkan dan seru, Mockingjay Part 1 cukup bisa menjadi pembeda dari pendahulunya.

Btw.. menutup postingan review The Hunger Games : Mockingjay Part 1 ini deh saya kasih poster gantengnya book boyfriend saya dari trilogi The Hunger Games. 



@ Medan
23112014

1 komentar:

Kamu datang. Kamu baca. Kamu komentar. Iya kan? :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...