Rabu, 11 Juli 2012

[Sekedar Cerita] Mengapa Pilih Genre Roman

Pic taken from here
Tak ubahnya seperti musik, buku pun memiliki aliran atau genre. Genre yang ada pun beragam. Klasik, roman, religi, fantasi, dan panjang lagi bila harus disebutkan satu per satu. Yang jelas, setiap bookworm pasti punya genre bacaan favorit. Meskipun ia berkata kalau dirinya pembaca segalanya alias omnireader, pasti ada buku-buku dengan genre tertentu yang selalu masuk dalam daftar buku impiannya.

Kalau dilihat dari buku-buku yang saya review selama ini sudah dapat diduga jika genre buku favorit saya adalah roman. Seperti yang saya sebutkan diatas, buku-buku genre yang lain pun juga saya lahap, namun tentu saya jumlahnya tak sebanding dengan buku bergenre roman favorit saya. Apalagi sejak bergabung di BBI, membaca berbagai macam review dari teman-teman BBI membuat saya penasaran akan buku tersebut dan memasukkannya ke daftar wishlist meskipun buku tersebut tak masuk dalam genre favorit saya.

Pic taken from here
Mengapa harus genre roman???

Pengalaman saya selama ini membaca genre roman, buku-buku di genre ini cukup banyak dikategorikan sebagai buku-buku yang tidak bermutu alias buku sampah. Bahkan beberapa kali di toko buku saya sempat mendapatkan cibiran karena buku-buku yang saya pilih. "Toh, biasanya juga buku-buku roman itu isinya kacangan semua. Kisah cintanya lebih banyak tidak masuk diakal dibandingkan realitisnya. Alur ceritanya bisa ditebak bahkan dari sinopsisnya saja." Itu pendapat yang banyak diutarakan kepada saya.

Oke...

Roman menjadi genre favorit saya karena biasanya genre ini mempunyai akhir yang bahagia alias happy ending. Kenapa harus happy ending??? Saya ini tipikal pembaca yang "memiliki" ikatan dengan tokoh-tokoh di buku yang sedang dibaca bahkan ketika buku itu selesai dibaca. Jadi saya itu suka memikirkan bagaimana keadaan atau kehidupan tokoh-tokoh dalam buku yang sedang saya baca bahkan ketika buku itu selesai saya baca. Pikiran itu muncul begitu saja tanpa saya sadari meskipun saya sudah membaca buku yang lain.

Misalnya nih, saat saya sedang makan, saya bisa tiba-tiba kepikiran bagaimana nasib cewek yang "terbuang" di buku Sunset Bersama Rosie. Atau saya bisa penasaran dimana, bagaimana kehidupan Harry Potter selanjutnya setelah saya menutup buku Harry Potter yang ketujuh. Saya tuh bisa "mendadak" galau, nggak selera makan, nggak bisa tidur, nggak minat ngapa-ngapain, gara-gara ending buku yang saya baca. Kalau satu pihak diakhir cerita itu menjadi pihak yang tersakiti, wah... kepikiran tuh saya sama sosoknya. Apalagi kalau bukunya berseri. Wah... bisa lama hilang dari pikiran saya akan sosok yang belum terbit ceritanya.

Itu sebabnya saya memilih genre roman yang sebagian besar berakhir happy ending. Saya tak pernah kepikiran terlalu serius setiap selesai membaca ceritanya.

Lantas... kamu??? Apa genre buku favoritmu??? Mengapa genre itu menjadi favoritmu???


5 komentar:

  1. heyyaaahh. aku sukanya fantasi.. tapi juga suka baca roman sebagai selingan, kenapa?
    Soalnya roman itu biasanya sekali seri selese.

    Dooh coba fantasi. biasanya berseri seri sampai bosen nungguin seri berikutnya terbit -___-

    Tapi ngga tau, tetep aja sih jatuh cinta sama fantasi. Ngga butuh alasan kan buat jatuh cinta? *ngikik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha... bener banget tuh... fantasi tuh udah berseri, lama banget nunggu seri berikutnya terbit...

      Iya... nggak butuh alasan kok buat jatuh cinta... tapi butuh dana buat ngajak ngedate #eh :p

      Hapus
  2. Eh masak sih ada yg mencibir di toko buku ttg buku yg kamu pilih, apapun itu? Hak asasi dong mau baca apa. Kalau aku justru gak suka romance karena gampang tertebak endingnya, hehe...terutama kalau happy end. Justru kalau sad ending, lebih mengesan buatku.

    BalasHapus
  3. @ mbak Fanda : iya pernah mbak. Apalagi karena novel-novel roman terjemahan kan covernya sering yang seronok gitu... Udah deh... Digituin... Entar deh aku repost tulisanku tentang buku yang kata mereka buku sampah...

    BalasHapus
  4. Romance dong... Mulai YA-Romance, Fantasy-Romance, Contemporary-Romance, Historical Romance... alasannya? idem dengan Putri.

    Btw, ganti theme lagi ya?

    BalasHapus

Kamu datang. Kamu baca. Kamu komentar. Iya kan? :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...