Judul : Nguping Jakarta
Sub Judul : -
Penulis : ngupingjakarta.blogspot.com
Editor : Isman H. Suryaman, Primadona Angela
Penerbit : Penerbit B-First
Tahun Terbit : 2011
Tebal : 224 halaman
Format : paperback
ISBN : 978-602-8864-37-4
Periode Baca : 10/05/2014 - 29/05/2014
Blurb : “Ngapain lu nantangin gua? Mundur lu kalau berani!” “Pokoknya kalau lu naik dari Stasiun Depok, turunnya nanti di Stasiun Gelambir.”“X, nyokap lu masih yang kemaren, kan?”
“Eh! Tutup pintunya! Open the door!” Di balik segala keruwetan, Ibu Kota kita tak kalah penuh kelucuan. Nguping Jakarta menunjukkannya melalui kompilasi dialog absurd kiriman langsung para penduduk Jakarta yang selalu siaga membuka kuping lebar-lebar. Berisi berbagai dialog terbaik dari situs ngupingjakarta.blogspot.com dan ratusan lainnya yang belum pernah dipublikasikan, buku ini menampilkan potret Jakarta masa kini. Selamat tertawa.
Nguping Jakarta adalah buku humor yang berisi tentang sepenggal percakapan absurd masyarakat Jakarta. Percakapan tersebut ada yang dalam bahasa Indonesia namun tak sedikit terjadi dalam bahasa Inggris. Percakapan-percakapan itu kemudian dikumpulkan dan ditulis dalam sebuah blog Nguping Jakarta yang seiring waktu para kontributor blog tersebut semakin bertambah. Ide awal mengumpulkan dan menuliskan percakapan absurd tersebut tercetus oleh 2 orang yang mengaku bernama Rangga Sastrowardoyo dan Rey Saroso yang terinspirasi oleh situs Overhead In New York yang juga mengumpulkan potongan-potongan percakapan absurd di kota New York.
Secara garis besar buku ini terbagi dalam 6 bab :
Setiap orang pasti pernah salah ucap, salah menyampaikan maksud, tak sesuai antara yang terlintas di pikiran dan yang terucap di mulut. Hal-hal ini lah yang kemudian dikumpulkan jadi satu oleh para penguping di seantero Jakarta.
Secara garis besar buku ini terbagi dalam 6 bab :
- Bab I : Cerahnya Sistem Pendidikan Kita : merangkum percakapan-percakapan yang terjadi di lingkungan sekolah atau kampus yang terjadi diantara para siswa, mahasiswa, guru dan dosen.
- Bab II : Saat Kecepatan Suara Lebih Tinggi Dari Kecepatan Pikiran
- Bab III : Gagap (Ngomong) Teknologi : berisi tentang potongan-potongan percakapan seputar dunia teknologi dan gadget.
- Bab IV : Tepuk Jidat Berjamaah
- Bab V : Cerita Keluarga Tanpa Rencana : potongan -potongan percakapan yang terjadi di lingkungan rumah tangga.
- Bab VI : Di Antara Kantor, Klien, dan Tenggat
Setiap orang pasti pernah salah ucap, salah menyampaikan maksud, tak sesuai antara yang terlintas di pikiran dan yang terucap di mulut. Hal-hal ini lah yang kemudian dikumpulkan jadi satu oleh para penguping di seantero Jakarta.
Kami Juga Jual Midfielder
Pembeli : "Mas, ada receiver yang buat nangkep bola, siaran piala dunia?"
Penjual : "Oh, yang nangkep bola namanya kiper, Mas."
Toko elektronik di Blok M, didengar oleh pengunjung lain yang langsung berlari mengelilingi toko.
Tiket Tidak Termasuk Kursus Layanan Geografi
Pramugari : "Selamat siang! Selamat datang di penerbangan X airlines jurusan Jakarta - Makassar. Penerbangan ini akan ditempuh dalam waktu 2 jam-"
Bapak paruh baya panik : "Mbaak! Mbaak! Jangan bercanda, doong! Saya gak mau ke Makassar! Saya mau ke Ujung Pandang!"
Cengkareng, didengar oleh para penumpang yang serentak memasang earphone dan mendengarkan musik.
Bener-Bener Anak Mama
Ibu muda yang baru melahirkan : "Aduuh, suster, itu anak siapa, sih, yang nangis? Berisik banget!."
Suster : "Itu.... anak Ibu."
Rumah sakit bersalin di Jakarta, didengar oleh suster yang merasa kasihan dengan bayi tersebut.
Salah Profesi, Ya Sob?
Pembeli : "Bang, sate ciek." (ciek = satu)
Abang Sate Padang : "...."
Pembeli " "Bara hargonyo?" (Bara hargonyo = berapa harganya)
Abang Sate Padang : "...."
Pembeli : "Bang, kok, diem aja, sih?"
Abang Sate Padang : "Ora iso ngomong Padang, Bu."
Duren Sawit, didengar keponakan si pembeli yang merasa si Abang harusnya jualan gudeg.
*percakapan yang terakhir suskes buat saya ngakak guling-guling*
@ Medan
30052014
PS : untuk Baca Bareng BBI bulan Mei dengan tema Humor dan Komedi
Orang Jakarta emang absurd2 sih Put :D. Dulu awal ke Jakarta aku kaget banget disapa "kakak", batinku "emang ini lagi ospek apa? " :))
BalasHapusSayangnya blog nguping jakarta sudah ga update lagi sekarang.
BalasHapushahahaha aku penasaran sama buku ini... emang orang2 jakarta super gilak, dan yang bikin tambah absurd, kadang percakapan absurd itu dilakukan dengan serius :D
BalasHapuslucu, jadi kepengen baca
BalasHapus