Sabtu, 15 Desember 2012

The Journeys 2 by Alanda Kariza dkk


The Journeys kali ini akan mengajak pembaca untuk berkelana tidak jauh-jauh. Cukup di seputaran Indonesia saja. Karena masih begitu banyak  hal-hal tersembunyi yang belum dieksplorasi di negeri ini. 12  perjalanan dari 12 penjelajah bercerita tentang Indonesia. Tidak melulu bicara keindahan alamnya tapi juga filosofi yang terdapat di berbagai upacara adat bahkan benda-benda yang bernilai seni.

Perjalanan panjang Farid Gaban dalam rangka Ekspedisi Zamrud Kathulistiwa 2009-2010 ke Digoel, Papua adalah cerita yang paling menarik perhatian saya. Bukan hanya medan super berat yang mesti ditempuh agar bisa tiba disana tapi juga keadaan tempat tersebut saat ini, enam puluh tahun lebih Indonesia sudah merdeka.

Apa pentingnya Digoel dalam sejarah bangsa ini?


Tak banyak yang tahu jika tanah terasing dari dulu hingga sekarang itu menyimpan banyak cerita tentang para pejuang kemerdekaan negeri ini. Digoel atau Boven Digoel, Belanda menyebutnya adalah tempat pengasingan Bung Hatta, Chalid Salim adik kandung tokoh pergerakan Haji Agus Salim sekaligus sepupu Sutan Sjahrir, dan banyak lagi tokoh-tokoh yang dianggap berseberangan dengan pemerintahan Kolonial.

Miris, sekian puluh tahun telah berlalu dari masa-masa pengasingan itu namun kondisi alam Digoel juga tak berubah. Tak masuk dalam perhatian pemerintah. Entah saat ini akses menuju tempat pengasingan itu sudah berubah, karena saat ini Digul telah menjadi kabupaten baru, Kabupaten Boven Digoel. Hei... saya bahkan pernah secara tak sengaja menonton video klip yang diputar di televisi lokal tempat saya tinggal sekarang ini, dan video itu disponsori oleh Bupati Kabupaten Boven Digoel.

Masih di seputaran Papua, Fajar Nugros mengajak untuk menikmati keindahan alam Raja Ampat yang tersohor itu. Dari sembilan resort yang ada disana hanya ada satu yang dimiliki orang Indonesia. Lagi-lagi hanya ada miris. Ini negeri kita namun yang bangsa lain yang menikmati dan memilikinya.

Beberapa foto yang menampilkan keindahan Raja Ampat cukup membuat saya iri. Pasir putihnya, lautnya yang bening dengan permainan warna yang semakin menuju pantai semakin terang gradasi warnanya. Belum lagi hiu yang kadang-kadang suka muncul karena penasaran dengan para manusia.

Terlalu jauh untuk bisa ke Papua? baiklah. Kita mundur ke Solo. Bersama Rahne Putri yang nyasar hingga butuh waktu 28 jam untuk bisa mencapai kota Solo dari Jakarta. Atau bersama Ve Handojo ke kampung Trusmin untuk mencari batik. Tak hanya mencari batik, namun juga mencari makna dalam setiap gambar, motif, atau apa pun itu yang ada di selembar batik.

Mengingat negeri kita dikelilingi air rasanya tidak lengkap jika kita tidak bersama Riyanni Djangkaru menyelam di seputaran Nusa Penida untuk mencari, bermain, dan eksis bareng Mola-mola. Apa itu? Mola-mola adalah sebangsa ikan yang masih saudara dengan ikan buntal yang bentuknya bundar dan suka berjemur.

Beberapa cerita di buku ini kurang fokus bercerita tentang perjalanan mereka. Lebih banyak bercerita tentang kegalauan apa yang mereka rasakan atau kegilaan apa yang telah mereka lakukan. Yang lain, seperti juga dibuku pertama, ingin membuat saya datang ke tempat-tempat yang mereka ceritakan. Foto-foto yang ditampilkan sudah dalam bentuk berwarna sesuai aslinya.

Satu kutipan yang paling saya sukai dari buku ini adalah kalimat dari Bung Hatta sewaktu berada di pengasingan di Digoel. Beliau membawa 16 peti bukunya dari Batavia dan menyibukkan dirinya dengan membaca buku serta menulis.

"Jika orang lain mempersempit dunia kita, kita sendiri bisa membangun dunia dalam pikiran kita." (Bung Hatta - p. 83)

Judul : The Journeys 2 : Cerita dari Tanah Air Beta
Penulis : Alanda Kariza, Fajar Nugros, Farid Gaban, JFlow, Matatita, Rahne Putri, Richard Miles, Riyanni Djangkaru, Travel Junkie Indonesia, Trinzi Mulamawitri, Ve Handojo, Windy Ariestanty
Penerbit : Gagas Media, 2012
Tebal : 256 halaman
Serail : The Journeys
Kategori : Travelogue
ISBN : 978-979-780-550-0


1 komentar:

  1. Wah, blognya tampilan baru nih :)
    Eniwe, TFS atas review bukunya. jadi pengen punya :D

    BalasHapus

Kamu datang. Kamu baca. Kamu komentar. Iya kan? :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...